Melalui dendang lagu yang tercipta dihalamanmu.
Melalui gurauanmu yang berselimut dari celah bibir ranummu itu.
Melalui jejak kata hatimu yang bergumam mengigau masih tentangnya.
Melalui lukisan dari goresan lembut jemarimu meramu indah mencoret.
Melalui kata hatimu yang sempat terungkap melalui tabir yang buatmu patah.
Bukan untukku, tapi untukmu tentangnya..
Masih bermain indah kulihat didalam lubuk hati itu.
Masih hangat dan kulihat masih hangat ruangi ruang hati itu yang jinak.
Bukan untukku, tapi untukmu tentangnya..
Dunia tidak sesempit yang kita kira
Dunia itu luas tak terbatas
Duniamu akan selalu menghadirkan hal yang baru
Peradaban yang baru,Teman yang baru
Bahkan mungkin cinta yang baru
Tapi bukan berarti kami melupakan temanmu yang dulu
Bukan berarti kamu melupakan orang yang dengan santun menunggumu
Paradigmamu boleh berganti setiap hari
Tapi idealisme-mu tentang cinta jangan pernah kau hianati
Dunia tidak sesempit yang kita kira
Akan ada puisi baru mengganti puisi yang lama
Tapi bukan berarti kita lupakan kenangannya begitu saja
Terlalu banyak air mata tertumpah membasuh wajah
Terlalu banyak senyum menghiasi dunia kita yang lama
Dunia yang baru bukan berarti melupakan dunia yang lama
Dunia yang lama adalah riwayat
Yang terbaik harus kau ikat
Dunia tidak sesempit yang kita kira
Tidak ada kebebasan yang kebablasan
Hidup harus ada aturan...
Jumpakan aku di lubuk tak bernyawa ini
Gerat senyum yang tersisa di wajahmu
Akan terus kukenang tanpa perlu kulukis lagi
Sebab kutahu apa arti kau dan aku harus berada
Aku masih ingat semua pada bingkai masa lalu
Dan bolehkan aku untuk mengenangnya suatu saat nanti.
Aku kini akan pergi.
Tanpa berpikir hal ini serumit ini.
Maafkan aku sebelumnya.
Aku pergi karena sebuah tujuan.
Tentunya engkau telah mengetahuinya.
Pada akhirnya ijinkan aku untuk menyapamu selamat jalan
Bertemu kembali adalah sapaan akhirku. Kau pun semoga, harapanku...
Tuhan apa yg harus ku lakukan lagi ?
membencinya tak bisa
melupakanya pun juga tak bisa
aku lelah menunggunya, sudah banyak goresan di hati ini yg sangat menyayat hati
karena mencintainya,
serasa di remat hati ini,
segala upaya telah aku lakukan untuk melupakanya dan membencinya,
namun aku sangat tak bisa itu,
tiap nafas ku tergambar akan wajahnya
terbayang akan tingkah lakunya
namun Tuhan apakah ada hikmah lain di balik penantian ku ini ? semoga itu hal baik yang ku terima,
bukan bencana yg ku dapatkan.
dalam penantianku ini, aku selalu meyakinkanya dengan setia menunggunya,
aku harus berbuat apa lagi tuk meyakinkanya ?
dan bagaimana aku bisa meyakinkanya ?
sedangkan aku tak pernah di beri kesempatan,
dia tak pernah menoleh kepada ku,,
hanya SABAR yang bisa ku lakukan,,,
Kini ku hanya bisa bertanya dalam hati
akankah kedekatan kita tetap terjaga
ataukah lajunya waktu bisa membuatmu pergi meninggalkanku
sebab keberadaan diriku di kota ini
kau telah mengerti dan memahaminyanya
Apapun yang kau buat"
ku tak mungkin membatasinya bahkan melarangmu
karna diriku bukan pemberi kehidupan ataupun penjawab keluhan dan keinginanmu
Tapi diriku hanya seorang kekasih yang suwaktu waktu bisa terlupakan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar